“Kami sedang berupaya agar semua Kabupaten/Kota di Provinsi Jambi mempunyai destinasi unggulan pariwisata, seperti Kabupaten Tanjung Jabung Barat mempunyai Hutan Mangrove, Kabupaten Tanjung Jabung Timur, mempunyai potensi pantai yang sangat luar biasa dan kita sudah menyiapkan tanah lebih kurang seluas 20 Hektar sekaligus menyiapkan masterplan seperti di Nusa Tenggara Barat yaitu Mandalika. Kabupaten Sarolangun dan Kabupaten Merangin juga mempunyai ciri khas sendiri yaitu arum jeramnya, sehingga kita mengharapkan semua daerah ini mempunyai destinasi wisata unggulan agar nantinya akan banyak pilihan tempat jika mengadakan event event,” ujar Al Haris.
Al Haris mengatakan, saat ini Pemerintah Provinsi Jambi sedang bersemangat menata pariwisata Jambi walaupun kondisi saat ini pariwisata banyak mengalami pasang surut karena pandemi covid-19 yang melanda negeri ini, dimana pengaruhnya sangat luar biasa sehingga perekonomian pun ikut berdampak. Pada kondisi pandemi ini Pemerintah Provinsi Jambi melakukan beberapa evaluasi dan mengatur strategi dalam menata pariwisata di Provinsi Jambi.
“Kami sedang melakukan proses percepatan Kawasan Candi Muaro Jambi menjadi destinasi wisata unggulan di Provinsi Jambi. Sesuai arahan dari Bapak Menteri Maritim dan Investasi RI beberapa waktu yang lalu, supaya stockpile batubara yang berada di Kawasan Candi Muaro jambi untuk didata dan segera dipindahkan, selanjutnya kita segera ambil langkah-langkah bersama Asisten Deputi Kementrian Maritim dan Investasi untuk memindahkan stockpile batubara yang berada di Kawasan candi tersebut,” kata Al Haris.
Lebih lanjut Al Haris mengungkapkan, terkait Geopark Merangin saat ini Pemerintah Provinsi Jambi sudah menyiapkan kelengkapan dokumen dan akan melakukan ekspose. Persiapannya sudah matang dan UNESCO telah menerima kelengkapan dokumen yang selanjutnya pada bulan Mei Tahun 2022 ini tim dari UNESCO akan melakukan penilaian, sehingga Geopark Merangin masuk dalam UNESCO Global Geopark (UGC).
“Pada tahun 2022 ini Provinsi Jambi mendapatkan kesempatan mengadakan 3 event nasional yang telah diumumkan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, yaitu pertama adalah Festival Batanghari, dimana Pemerintah Provinsi Jambi sudah mendapatkan rencana tranformasi Sungai Batanghari dari Menteri Perhubungan RI, kedua adalah Festival Kerinci dan yang terakhir Festival Candi Muaro Jambi. Kita berharap melalui event ini bisa memulihkan perekonomian Jambi dan meminta Mentri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif untuk membantu Jambi dalam mendesain pariwisata supaya Provinsi Jambi ini unggul dibidang pariwisata,” ungkap Al Haris.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan, saat ini Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif memiliki strategi baru dalam mengembalikan pariwisata yaitu berbasis kualitas dan mobilitas. Pariwisata berkelanjutan adalah pariwisata yang mendekatkan bukan kepada kuantitas jumlah kunjungan wisatawan tapi kepada kualitas pengalaman dan kenangan wisatawan.
“Pariwisata kedepan adalah personal and small in size, dimana jumlahnya mungkin lebih kecil, lebih fokus kepada beberapa wisata yang berbasis alam dan budaya. Kita melihat ada keunggulan dari Provinsi Jambi yang tidak dimiliki oleh provinsi lainnya di Indonesia, banyak yang bilang kita tidak dapat destinasi super prioritas di Jambi tapi ternyata Jambi miliki adalah suatu destinasi yang kelasnya sudah bukan lagi kelas Indonesia tapi kelas dunia,” kata Sandiaga.
“Kami memilih Provinsi Jambi ini dengan penuh pertimbangan dan kami ingin mengembangkan yaitu traces of civilization, yaitu jejak tentang peradaban yang sebetulnya adalah bagian dari pengembangan destinasi super prioritas Borobudur, tetapi jejak peradabannya itu ada di Candi Muaro Jambi,” tutup Sandiaga.