Kerisjambi.id - Menjelang Silaturahmi Akbar (Silatbar) Ekonomi Rakyat yang akan diadakan pada 24-25 Maret mendatang di Hotel Arya Duta, Rumah Besar Nusantara Ekonomi Rakyat akan fokus memberdayakan pelaku ekonomi rakyat melalui program-program yang telah dirancang.
Hery Heryanto selaku Ketua Tim Perumus Rumah Besar Nusantara Ekonomi Rakyat menyampaikan akan fokus memberdayakan masyarakat.
"Kita menyadari bahwa kalau kita ingin melakukan perbaikan, kita tidak bisa berjalan sendiri-sendiri," ujarnya saat konferensi pers di Pondok Gede Center's, pada Selasa (15/03).
Ia menjelaskan bahwa mereka akan mengundang semua pihak untuk berkolaborasi menyukseskan agenda ekonomi rakyat ini.
"Kita menyadari dengan sesadar-sadarnya bahwa kalau kita ingin melakukan perbaikan, kita tidak bisa berjalan sendiri," ungkapnya.
Ia menjelaskan, gerakan ini akan melibatkan pihak yang tidak sedikit, setidaknya memiliki tekat, kemauan, program, projek, bisa kita arahkan apa yang disebut di awal tadi sebagai percepatan pemulihan ekonomi nasional dan transformasi ekonomi yang sampai hari ini masih terus diperjuangkan sejak kemerdekaan indonesia.
"Ayo bersama-sama melakukan upaya percepatan pemulihan ekonomi nasional dan transformasi global. Kenapa demikian? Karena memang hari ini dunia tengah mengalami satu tantangan, tantangan akibat covid ini," ujarnya.
Banyak sekali aspek yang terkait masih belum pulih, dunia kita ini tidak bisa bergerak sendiri, dunia harus saling membantu dan membackup. Dan pada intinya dunia ini tidak ada yang bisa menang sendiri. "Itulah kemudian yang melandasi kami bersama pemerintah dan pelaku bisnis bersama para pihak lainnya untuk bersama-sama mengangkat dan mempercepat proses pemulihan ekonomi nasional," tambahnya.
Ia menjelaskan, bahwa kegiatan ini hanyalah langkah awal untuk mengajak semua pihak untuk menjalin kolaborasi.
"Ada sisi lain yang kemudian juga menjadi kewajiban kami selaku organisasi yang bergerak di bidang penguatan ekonomi bahwa kami menyadari memang membangun sistem dan ekosistem bukanlah hal yang mudah," ujarnya.
Ia menjelaskan sekian puluh juta masyarakat yang dikategorikan sebagai ekonomi UMKM, itu masih menghadapi kendala-kendala. Masih banyak aturan yang belum sepenuhnya berpihak kepada UMKM.
Pada dasarnya kita harus melihat bahwa digitalisasi ekonomi itu juga ada sisi peluangnya. Peluang harus cepat ditangkap dengan pemberdayaan masyarakat.
"Kita juga harus memberikan dukungan yang serius agar ekonomi rakyat ini betul-betul bisa menjadi pelaku di dunia ini."
Ia juga menjelaskan bahwa mereka sudah menyiapkan sekolah bisnis, di mana kemudian kita akan melakukan pendampingan secara langsung agar apa-apa yang menjadi kendala dan hambatan bisa kita bantu.
"Kami yakin melalui kolaborasi itu, kita bisa mengangkat dan menunjukkan kepada semua kalangan bahwa ekonomi rakyat itu adalah pilar utama kebangkitan ekonomi nasional," tutupnya.