saat meliput pasar murah pemprov Gorontalo, dua wartawan diintimidasi ajudan gubernur dan satpol PP

Kerisjambi.id
Editor -

 

Kerisjambi.id - Wartawan media online Dulohupa.id dan wartawan lepas (Stringer) salah satu TV Nasional mendapat intimidasi dan pembatasan peliputan berita dari Ajudan Penjabat (Pj) Gubernur Gorontalo dan Satpol PP Provinsi Gorontalo. Saat melakukan peliputan Pasar Murah Pemerintah yang diadakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Gorontalo, di Kecamatan Tapa, Kabupaten Bone Bolango pada Rabu 6/7/2022. (7/7/22) 


Belum diketahui secara jelas maksud dan tujuan Ajudan Gubernur dan Satpol PP yang mengintimidasi dan membatasi kerja-kerja jurnalistik kepada kedua wartawan itu. Hendrik Gani dan Muamar Afdillah korban intimidasi dan pembatasan peliputan menceritakan kronologisnya.


Perlakuan intimidasi dan pembatasan kerja-kerja jurnalistik didapat keduanya dari Ajudan Gubernur dan Satpol PP saat mewawancarai Hamka Hendra Noer Gubernur Gorontalo, pukul 16.54 WITA. 


Kata Hendrik, di awal-awal wawancara mereka masih berlangsung dengan lancar. Intimidasi dan pembatasan peliputan didapatnya dari Satpol dengan cara didorong dari belakang. Ketika Muamar bergantian dengannya bertanya kepada Gubernur terkait solusi apa yang akan dilakukan oleh pemerintah, selain operasi pasar murah untuk bisa membantu masyarakat yang sedang kesusahan dengan kenaikan harga rempah jelang lebaran Idul Adha.


“Kalau teman saya Muamar bentuk intimidasi dan pembatasan yang didapatnya dari Ajudan Gubernur. Dia diinjak kakinya dua kali, sampai-sampai video kameranya yang sedang merekam wawancara Gubernur saya lihat goyang, dan dari belakang nampak Satpol PP juga mendorongnya”terang Hendrik.


Kendati lanjut Hendrik, disaat yang sama Pj Gubernur Hamka Hendra Noer yang didampingi oleh Ketua TP PKK Provinsi Gorontalo masih melayani dengan baik pertanyaan darinya bersama Muamar.


“Pj Gubernur masih melayani wawancara yang hanya berlangsung kurang lebih hampir dua menit. Beliau juga saat diwawancarai didampingi Ketua TP PKK dan Pak Sekda serta Kepala OPD lain dan sama sekali tidak ada protes dari mereka”urai dia.


Dikonfirmasi terpisah, Masran Rauf Kepala Dinas Kominfo Provinsi Gorontalo secara pribadi dan kedinasan memohon maaf kepada teman-teman wartawan yang melakukan peliputan pasar murah di Kabupaten Bone Bolango tadi. 


“Terkait dengan hal tersebut tadi saya sudah telepon dan diskusi dengan ajudan yang bertugas. Yang bersangkutan mengaku bahwa kejadian itu sesungguhnya tidak disengaja karena kondisi di lapangan”ungkapnya.