Kerisjambi.id | TEBO-Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Tebo dalam waktu dekat akan gelar rapat dengar pendapat (RDP) dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) dan Disperindag-Naker Kabupaten Tebo, Rencana RDP itu disampaikan oleh ketua umum HMI Cabang Tebo Hamdan Sabtu,(10/9/2022).
RDP tersebut dimaksudkan sebagai bahan evaluasi untuk ketertiban dalam menjaga alur distribusi BBM bersubsidi jenis pertalite dan Solar yang kini mengalami kenaikan. Selain itu Langkah tersebut dimaksudkan untuk mengawasi SPBU-SPBU di Kabupaten Tebo guna mengantisipasi adanya potensi pelanggaran.
"Kita mengawasi berjalannya kenaikan BBM di SPBU dan akan mensosialisasikan kepada masyarakat, bahwa hal ini memang harus dilakukan oleh pemerintah terkait dengan naiknya harga minyak dunia begitu ya, kemudian subsidi yang sudah Terlalu besar mencapai Rp 520 triliun," Jelas Hamdan.
Ditambahkannya bahwa pihaknya akan memastikan BBM di SPBU tidak dioplos dan juga akan mengawasi jangan sampai nanti ada yang mengambil kesempatan dalam kesempitan atau mencari keuntungan oleh oknum tertentu.
Hamdan mencontohkan data sementara, di kabupaten Tebo ada 5 SPBU. Dari 5 SPBU tersebut ada 2 SPBU tepatnya di Rimbo bujang dan Sungai Bengkal aktif beroperasi di tiap jam tanpa ada keterbatasan waktu. namun di 3 SPBU yang berpusat di Kota Muara Tebo dan tebing tinggi tidak aktif sesuai jam, kadangkala belum sampai siang atau sore BBM jenis pertalite di SPBU tersebut telah habis.
"Kami merasa kondisi seperti saat ini harus ada langkah solutif pemberlakuan jam kerja dan Kuota BBM yang harus ditambah. Agar masyarakat tidak Panic Buying (membeli). Saya yakin kalau itu bisa diurut maka persoalan BBM dengan harga 10.000/liter untuk pertalite dan 6800/liter untuk solar tidak akan membuat ribut masyarakat. Kalau beli ke pengecer/kios sudah diangka 13.000/liter disitu masyarakat banyak keberatan," Terang Hamdan.
Tak hanya itu untuk antisipasi Imbas dari Kenaikan BBM tentunya kenaikan kebutuhan bahan pokok nantinya HMI Cabang Tebo meminta Dinas Perindag-Naker Tebo juga harus memonitor potensi kenaikan bahan pokok di pasaran.
Penulis : Sobirin