Kerisjambi.id - Aktivitas Angkutan Batu Bara di Jambi telah membuat jalan nasional di lintas Sarolangun-Batanghari terutama di ruas simpang Koto Buyo hingga Muara Bulian mengalami kemacetan parah, akibat nya banyak para pelaku ekonomi mengalami kerugian dan akses masyarakat terhambat. Parahnya, juga terjadi tewasnya pasien di dalam ambulan yang terjebak dalam kemacetan tersebut.
Menyikapi hal tersebut, Gubernur Jambi Al Haris mengambil tindakan dengan menghentikan sementara aktivitas angkutan batu bara tersebut sampai waktu yang belum ditentukan.
“Mencermati terjadinya kemacetan di ruang jalan nasional Sarolangun-Batanghari, khusunya wilayah Batanghari tadi malam sampai hari ini. Saya mengambil langkah-langkah, pertama kami menghimbau pada seluruh pemegang IUP atau pengusaha tambang untuk sementara waktu tidak mengadakan angkutan dari mulut tambang sampai ke jalan atau ke ruas jalan nasional itu, untuk tidak menambah kemacetan yang terjadi,” kata Al Haris, Rabu (01/03/2023).
Sementara itu, menyikapi isu yang beredar soal keluhan masyarakat terkait kerap kali terjebak macet di jalan lintas Sarolangun - Kota Jambi, Ketua Bidang Hikmah Politik dan Antar Lembaga Dewan Pimpinan Daerah IKatan Mahasiswa Muhammadiyah (DPD IMM) Provinsi Jambi, Eko Saputra menilai sikap dan kebijakan Gubernur Jambi terlalu di dramatisasi dan hanya menenangkan hati masyarakat sementara, dan tidak ada solusi yang konkrit.
"Tidak ada solusi yang konkrit dari Gubernur, kalau hanya di stop sementara akses nya, bisa jadi cuma 2 atau 3 hari saja. Habis itu kembali operasi lagi tuh batu bara," ucap Eko.
"Ini kan sudah sekian kalinya Gubernur kembali stop, tapi beberapa hari kemudian tetap juga jalan tuh, jalan juga tetap kembali macet," tambah Eko, Kamis (02/02/23).
Bahkan Kabid Hikmah DPD IMM Jambi ini juga menyinggung soal jalan alternatif yang di inisiasi oleh Gubernur Jambi untuk mengurangi kemacetan namun tidak difungsikan secara baik.
"Kemaren kan beredar rekaman video yang menyebut jalan alternatif yang difungsikan untuk mengurangi kemacetan itu masih di portal, dan tidak boleh di lewati, tentu ini perlu dipertanyakan, mengapa?"sebut Eko.
Menurut Eko, kata dia, Gubernur Jambi Al Haris minim solusi dan tidak mau mengambil tindakan tegas dan terkesan hanya sebatas konten curhat di media sosial dan dianggap persoalan selesai.
"harus di ingatkan, jangan sampai pemberhentian ini hanya sebatas konten di media sosial untuk menarik perhatian masyarakat sementara, dan tidak berkelanjutan, "tambah Eko.
Sebagai aktivis mahasiswa, melalui jalur organisasi dan kelembagaan, DPD IMM Jambi akan segera berkonsolidasi dengan seluruh kader IMM se-Provinsi Jambi untuk mengingatkan Gubernur. (*)