Keluar dari Zona Nyaman, Mahasiswa dalami Jurnalistik

Kerisjambi.id
Editor -

 

Pelatihan jurnalistik dan praktek penulisan di Laboratorium.Agribisnis Fakultas Pertanian UNJA. (Foto/isi)
Kerisjambi.id | JAMBI- Keluar dari zona nyaman, agar lebih kreatif, begitulah moto pelatihan yang dilakukan di Laboratorium Agribisnis Fakultas Pertanian UNJA, pada Kamis (16/3) yang lalu. Pelatihan dipandu oleh Siti masnidar, SE, owner dari salah satu media online di Jambi, dan diikuti oleh 75 orang mahasiswa dari berbagai jurusan, dengan mengambil topik tentang “Jurnalistik”. Tentu saja jurnalistik ini merupakan topik yang relative baru bagi sebagian besar mahasiswa. 

Siti Masnidar menegaskan bahwa “Nilai berita itu harus aktual, nyata/faktual, penting, dan menarik" ujarnya. Dalam paparannya, narasumber memberikan kisi-kisi tentang pembuatan berita, struktur berita dan aktualisasi berita. Agar berita memiliki value/nilai, maka berita tersebut harus diverifikasi dan disaring secara teknis dan dinilai apakah berita tersebut layak jadi berita ataukah tidak. Sementara itu, dari sisi struktur, berita terdiri dari judul, deteline, teras berita, dan isi berita. Lebih lanjut, yang harus diperhatikan dalam menulis berita adalah persoalan actual, persoalan yang menjadi perhatian masyarakat luas. Akhirnya "banyak menulis, banyak pemahaman" ujar Siti Masnidar menutup paparannya.

Kegiatan diakhiri dengan praktek menulis berita tentang kegiatan yang sedang dilaksanakan. Setelah itu nara sumber memberikan penilaian dan masukan terhadap berita yang ditulis oleh peserta pelatihan. Secara keseluruhan nampak antusias dari peserta dalam mengikuti pelatihan jurnalistik di Laboratorium Agribisnis Faperta UNJA ini.

Pada penutupan acara pelatihan, Kepala Laboratorium Agribisnis, Ir. Elwamendri, M.Si menegaskan bahwa jurnalistik, merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari aktivitas mahasiswa. Jurnalistik akan memotivasi pewarta untuk selalu meningkatkan pengetahuan di segala bidang dan juga akan melatih keterampilan mahasiswa dalam menulis berita. “Mahasiswa selaku calon intelektual, perlu selalu meningkatkan pengetahuan dan cakap menuangkan pikiran ke dalam tulisan” imbuhnya. (Tesa Septiani & Amelia Deswita/KJA).