(Sumber Foto : Agus Supriyanto) |
“Rakor ini sangat penting terutama dalam membahas kepemudaan. Tugas pemerintah itu mestinya kompehensif, dimana kita tidak hanya berbicara masalah olahraga tetapi juga soal kepemudaan. Sebab pemuda ini juga menjadi pelaku dari perubahan dalam membangun daerah kita. Apalagi saat ini kita mengahadapi situasi dimana Jambi juga mendapatkan bonus demografi yang besar sekali,” ujar Al Haris.
“Tentu mereka akan memasuki dunia kerja, saya berharap mereka dididik menjadi pemuda yang tangguh, yang tidak terlibat narkoba, mandiri dan menjadi pemuda Indonesia yang siap melanjutkan perjuangan-perjuangan bangsa,” lanjut Al Haris.
Gubernur Al Haris mengatakan, Presiden Republik Indonesia Ir. Joko Widodo menetapkan Dito Ariotedjo sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga. Dalam pidato pelantikan sebagai Menpora baru, terdapat tiga arahan Presiden yaitu a). Optimalisasi implementasi Peraturan Presiden Nomor 43 Tahun 2022 tentang Koordinasi Strategis Lintas Sektor Penyelenggaraan Kepemudaan; b) Pengembangan pemuda lebih pada arah kewirausahaan dan profesionalitas; c) Capaian Indeks Pembangunan Pemuda (IPP) naik.
“Sehubungan dengan hal tersebut, kita perlu untuk mengolaborasi arahan presiden dimaksud melalui koordinasi ide dan rencana aksi pada tingkat nasional, provinsi dan kota/kabupaten, berkaitan dengan pemberdayaan pemuda,” kata Al Haris.
Gubernur Al Haris mengungkapkan, melihat problema dan tantangan yang dihadapi para pemuda dewasa ini, sangat diperlukan upaya yang yang sungguh-sungguh, terencana dan sistematis dalam rangka meningkatkan dan mengembangkan potensi, bakat dan minat pemuda sehingga pemuda mempunyai kepercayaan diri yang kuat, memiliki jati diri, mampu berkarya dan berkreasi, produktif, memiliki daya saing, mampu bekerja sama dan memiliki rasa kepedulian sosial. Dalam hal ini akan sangat kokoh jika dilandasi dengan keimanan dan ketakwaan yang kuat, yang berbasis ilmu pengetahuan yang tinggi.
“Saya berharap kegiatan ini dapat menghasilkan solusi yang tepat untuk meningkatkan peran pemuda terutama dalam menghadapi era globalisasi saat ini, karena pemuda-pemuda sekarang inilah yang akan menjadi pelaku atau yang berhadapan dengan kondisi persaingan yang sangat ketat,” tutup Al Haris.