Jamur Keberuntungan Abadi. ( Foto Rabu, 12 April 2023/TF) |
Penurunan produktivitas yang terjadi diakibatkan oleh berbagai faktor. Salah satunya ialah biaya input pupuk yang terlalu tinggi, sehingga banyak masyarakat terpaksa mundur dari profesi sebagai petani padi sawah. Ridwan, salah satu anggota kelompok tani Tanjung Harapan menegaskan “Biasonyo masyarakat yang hidupnyo pas-pasan terkendala samo pupuk. Apolagi sekarang ni pupuk serba mahal, sedangkan padi ni butuh pupuk”, ujarnya pada Jum’at (14/3/23). “Kalo sayo sendiri, tahap awal tidak pakai pupuk kimia. Dari mulai pembibitan sayo pakai pupuk non kimia, hanyo sajo hargonyo lumayan mahal untuk satu paketnyo sekitar Rp. 700.000,-. Pado maso perawatan hingga pemanenan, sayo selingi dengan pupuk kimia, sekitar 30 %. Makonnyo besar harapan kami kedepannyo, ado inovasi pembuatan pupuk organik. Jadi kami biso menghemat pengeluaran untuk beli pupuk di pasaran” lanjutnya, pada Jum’at (14/3/23).
Lantas bagaimana solusi untuk mengatasi permasalahan yang dialami petani? Khususnya kelompok tani Tanjung Harapan?. Salah satunya upaya dapat dilakukan dengan mengimplementasikan pupuk organik cair (POC) JAKABA atau Jamur Keberuntungan Abadi. JAKABA ditemukan oleh Aba Junaidi Sahidj, seorang petani dari Desa Kedungdowo, Kecamatan Arjasa, Kabupaten Situbondo.
JAKABA merupakan salah satu sumber organik yang dijadikan pupuk untuk menyuburkan tanaman. Pupuk cair ini memberikan keseimbangan biovable, serta menjamin dan memenuhi kebutuhan nutrisi dan sumber unsur hara terutama karbohidrat dalam jumlah yang tinggi. Bahkan, hingga 90% yang akan mengoptimalkan beberapa fungsi hormon seperti Auksin, Giberelin, dan Alanin yang dibutuhkan tanaman padi mulai dari penanaman hingga pra-pemanenan. Disamping menawarkan teknik alternatif biaya rendah untuk pertanian, juga menyajikan system pertanian berdasarkan prinsip sederhana yang mudah diikuti. Apabila implementasi POC JAKABA ini berjalan, maka para petani padi sawah tentunya akan sangat terbantu dalam meminimalisir biaya input pertanian.
Pada musim tanam Januari –April 2023 ini, kelompok tani Tanjung Harapan melakukan uji coba penggunaan pupuk organik cair JAKABA ini, pada beberapa petak sawah. Animo anggota kelompok tani untuk dapat memproduksi sendiri pupuk JAKABA ini demikian besar. “Kami ingin difasilitasi membuat pupuk organic JAKABA ini”, ujar Dasnis, Ketua Kelompok Tani Tanjung Harapan (TEGGU FEBRIANTO/KJA).