Kerisjambi.id-TEBO-Bimbingan Teknis (Bintek) dan Studi Tiru tentang, strategi pemerintah Desa Tentang Peningkatan Pendapatan Asli Desa (PADES), yang di lakukan di Jogja belum lama ini diikuti oleh Badan Permusyawaratan Desa (BPD), dikritik pedas oleh Ketua DPC PMII Tebo.
Bintek tersebut merupakan tatacara penyusunan peraturan Desa, Produk Hukum Desa lainnya Sesuai Dengan Peran BPD dan upaya peningkatan peran PKK dalam pembangunan desa serta Studi Tiru Ke Desa percontohan.
Acara Persatuan Anggota Badan Permusyawaratan Desa Seluruh Indonesia (PABPDSI) Tebo itu bekerjasama dengan Balai Pemerintahan Desa Yogyakarta dan PT Zarasisie Jaya Utama.
Sapro Malisi, Ketua PC PMII Kabupaten Tebo, mengkritisi kegiatan yang dilakukan pada 06 hingga 09 Juli 2023, di Balai Pemerintahan Desa Yogyakarta itu.
"Apakah di Sumatra tidak ada desa percontohan untuk studi tiru", kata Sapro Malisi saat dikonfirmasi Senin (24/07/2023).
Menurut hematnya, tentunya Studi Tiru akan lebih efektif dilakukan di pulau Sumatra. Selain penghematan anggaran, tentu dengan kondisi alam yang sama penerapan akan lebih mudah.
Seperti di Lampung ataupun Medan, tentu ada desa yang memiliki aturan atau pola peningkatan pendapatan desa yang baik. Kata dia, tentu akan lebih baik untuk Kabupaten Tebo.
"Tentu jika bicara BUMDES, diwilayahnya Sumatra tentu akan lebih mudah untuk di tiru," kata Sapro.
Untuk itu, dia berharap agar dana desa(DD) dimanfaatkan dengan baik. Tidak untuk kegiatan yang kurang berdampak terhadap masyarakat.
"Harus berdampak lah ke masyarakat itukan uang negara," ucap Sapro.
Redaksi