Petani desa Setiris Terjangkiti Virus N-Ach, Produksi EM4 Secara Mandiri

Kerisjambi.id
Editor -

 

 EM-4 yang telah di produksi oleh petani desa Setiris (Foto TS. 14/06/2023)

Kerisjambi.id | JAMBI - Petani di desa Setiris, Kecamatan Maro Sebo, Kabupaten Muaro Jambi, telah terjangkiti virus N-Ach, sebagai akibat dari interaksi yang relative intensif dengan mahasiswa dari Fakultas Pertanian UNJA. Virus N-Ach ini dikemukakan oleh Devid D McClelland (1969) yang menyatakan bahwa kemajuan suatu komunitas sangat ditentukan oleh sejauh mana orang memiliki virus N-Ach (need for achievement) sebagai modal untuk bekerja keras, tidak pernah merasa puas dengan hasil yang diperoleh serta ingin terus berbuat melebihi apa yang telah dicapai.

Petani di desa Setiris tidak lagi hanya menyerah pada situasi yang sulit, tetapi keluar dengan gagasan baru untuk meningkatkan hasil panen mereka. Salah satu gagasan baru yang telah dipraktekkan oleh petani adalah penggunaan teknologi EM4 dalam pertanian. Teknologi EM4 adalah teknologi yang digunakan untuk meningkatkan kualitas tanah dan hasil panen dengan cara mempercepat proses pengeringan. Teknologi ini terdiri dari campuran mikroorganisme yang bermanfaat bagi pertumbuhan tanaman dan kualitas tanah. Dengan menggunakan teknologi EM4, petani di Desa Setiris mengharapkan mampu untuk meningkatkan hasil panen mereka secara signifikan.

Salah satu petani padi di desa Setiris, Pak Ridwan, berharap dengan mengadopsi teknologi EM4 dapat membantu meningkatkan hasil panen mereka. “Dulu, hasil padi kami sangat sedikit, bahkan untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga sajo hampir tidak biso terpenuhi dalam satu tahun. Tapi Sayo masih mencari solusi untuk mengatasi persoalan ini, yaitu dengan mengadopsi teknologi EM4 pertanian. Alasan sayo memilih teknologi EM4 ini kareno harga bahan untuk buatnyo murah dan jugo buat nyo dak payah. Bahan nyo cukup 4 botol yakult, gulo aren sekitar 250 gram samo nanas duo biji, setelah itu dimasukin ke dalam wadah yang berisi 10 liter air dan tinggal tunggu be sampe jadi sekitar 16 hari fermentasi nyo. Sayo harap dengan adanyo inovasi baru ini kito biso panen lebih banyak dan kualitas tanaman kito jugo lebih baik,” ujarnya. Pada Rabu (14/06/2023). 

Selain itu, teknologi EM4 diharapkan dapat membantu petani di Desa Setiris untuk mengurangi penggunaan pestisida dan pupuk kimia yang berbahaya bagi kesehatan manusia dan lingkungan. Dengan menggunakan teknologi EM4, petani dapat menghasilkan produk pertanian yang lebih sehat dan ramah lingkungan. Dalam upaya meningkatkan hasil panen dan kesejahteraan petani, diharapkan adanya partisipasi Pemerintah Kabupaten Muaro Jambi untuk terus memberikan dukungan dan bantuan kepada petani di daerah tersebut. Diharapkan, teknologi EM4 dapat menjadi solusi yang efektif bagi petani di Desa Setiris dan daerah lainnya dalam meningkatkan hasil panen dan kesejahteraan petani (TEGGU FEBRIANTO SIANTURI/KJA).