KerisJambi.id - Sungai Penuh— Lanskap politik Kota Sungai Penuh dihebohkan dengan munculnya dua tokoh yang berpotensi menjadi calon Wakil Walikota yang bakal mendampingi Ahmadi Zubir saat Pilwako Sungai Penuh tahun depan.
Salah satu nama yang menarik perhatian adalah mantan Wawako Zulhelmi. Dengan membawa segudang ilmu dan wawasan yang diperoleh dari masa jabatan terdahulu, Zulhelmi diyakini bakal memberikan pemikiran strategis dan pemahamannya yang tajam untuk formulasi kebijakan Kota Sungai Penuh.
Sebagai seorang pensiunan Polri, Zulhelmi disebut-sebut berpengalaman dalam peran kepemimpinan.
Nama lain yang muncul adalah Kepala Dinas (Kadis) Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Kerinci Maya Novefri. Nama Maya juga mendapat perhatian karena rekam jejaknya yang piawai dalam melaksanakan berbagai pembangunan infrastruktur di Kabupaten Kerinci.
Lewat tangan dinginnya, komitmen memajukan agenda yang berfokus pada pembangunan infrastruktur pasca penyerahan aset Kabupaten Kerinci dan Kota Sungai Penuh berhasil diwujudkan.
Dengan kepiawaian itu, bukan tidak mungkin Kota Sungai Penuh bakal tumbuh melesat lewat karya-karyanya.
Menanggapi dua nama yang mencuat tesebut, Walikota Sungai Penuh Ahmadi Zubir mengatakan adalah suatu hal yang sah-sah saja.
"Itu hak seseorang, Kita tidak bisa prediksi," ujarnya kepada wartawan Jumat (27/10/23) malam.
Kendati telah menyatakan siap mempertahankan kursi Walikota Sungai Penuh, Ahmadi Zubir mengaku kebingungan ihwal pasangan yang akan mendampingi dirinya pada kontestasi Pilwako Sungai Penuh nantinya.
“Inshaa Allah kita sudah mantap segala persiapan (maju Pilwako, red). Namun soal wakil belum (diputuskan, red), terlalu banyak usulan," ungkapnya.
Sementara, Maya Novefri enggan berkomentar banyak terkait hal ini. Kepada wartawan, dia menyebutkan saat ini hanya fokus pada tanggung jawab kerja yang masih diembannya.
"Saya masih ada tanggung jawab dan itu wajib dilaksanakan. Jadi soal ini no comment dulu lah," tuturnya, Jumat (27/10/23) malam.
Senada, Zulhelmi juga enggan berkomentar banyak, saat dikonfirmasi wartawan Jumat (28/10/23) mengatakan akan melihat situasi terlebih dahulu untuk masuk gelanggang Pilwako Kota Sungai Penuh 2024 mendatang.
"Kan masih lama (Pilwako, red), kita liat dulu situasinya," ucap dia.
Seandainya kedepan ada peluang maju menjadi Cawako, Zulhelmi mengakui bakal memaksimalkan peluang tersebut. "Kalaupun berpeluang menjadi walikota, tentu akan kita ambil peluang itu, agar pengabdian di kampung halaman lebih maksimal. Kalau menjadi wawako kan sudah pernah," celetuknya.
Terpisah, Pengamat politik Provinsi Jambi Roni Wijaya berpendapat, kedua kandidat ini telah memunculkan perdebatan sengit mengenai kualitas yang dibutuhkan Kota Sungai Penuh dari wakil walikotanya.
"Karena keduanya sama-sama berkualitas dan mempunyai kelebihan di bidang masing-masing. Namun terlepas dari semua itu, siapapun kandidatnya tentu harus memiliki pengalaman yang bagus, ide-ide cemerlang dan inovasi," ujarnya, Sabtu (28/10/23).
Pengalaman Maya dan Zulhelmi menurut Roni dapat memainkan peran penting dalam menghadapi tantangan yang kompleks dan memastikan kesinambungan rencana pembangunan Kota Sungai Penuh.
Dirinya membeberkan, masuknya Maya dan Zulhelmi ke radar calon wawako yang akan mendampingi Ahmadi Zubir juga akan memberikan tingkat kegembiraan dan dinamisme baru, sehingga memberikan beragam pilihan untuk dipertimbangkan, baik oleh Ahmadi Zubir maupun masyarakat.
"Dengan harapan bahwa siapa pun yang terpilih, akan membawa vitalitas baru, penilaian yang baik, dan komitmen yang tulus kedepan. Kalau akademisi sesama akademisi sudah dicoba, kenapa tidak untuk kedua kandidat ini?" tukasnya.(team)