Pratama Hadi Saputra : Presidium kahmi kab polewali mandar
Dalam rangka mempersiapkan diri untuk pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2024, sudah menjadi keharusan bagi Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (Kahmi) Polman untuk mengambil peran aktif dalam pertarungan politik di tingkat kabupaten dan provinsi. Momentum yang akan datang ini merupakan kesempatan emas bagi Kahmi Polman untuk memanifestasikan kepemimpinan dan visi mereka dalam pembangunan daerah.
Geopolitik di Sulawesi Barat menunjukkan bahwa Polewali Mandar (Polman) adalah wilayah strategis, terutama dalam konteks pemilihan gubernur (Pilgub). Dengan jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang besar, Polman memegang peranan penting dalam menentukan arah kepemimpinan di Sulawesi Barat. Hal ini memberikan peluang bagi Kahmi untuk mempengaruhi kebijakan dan pembangunan regional dengan menempatkan kader-kader terbaiknya dalam posisi-posisi strategis.
Sementara itu, dalam pemilihan bupati (Pilbub) Polman, terlihat jelas adanya kekurangan figur yang siap untuk bersaing di panggung politik. Kondisi ini membuka lebar peluang bagi Kahmi untuk merebut kepercayaan masyarakat dengan menampilkan kader-kader yang tidak hanya memiliki kapasitas kepemimpinan tetapi juga komitmen untuk pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan.
Di antara sumber daya manusia yang potensial dari Kahmi Polman, beberapa nama seperti Muhammad Zakir Akbar, Muhammad Asri Anas, Syamsul Samad, Abd Rahim, S. Usman, Risbar Berlian, Amiruddin, Fariruddin, Muhsin F, Lukman R, dan dr. Emy Purnama, telah menunjukkan dedikasi dan kapabilitas yang menjadikan mereka kandidat ideal. Keberagaman latar belakang mereka, mulai dari akademisi, praktisi hukum, dokter, hingga pengusaha, memberikan dimensi yang kaya untuk strategi dan implementasi kebijakan yang diusung oleh Kahmi.
Kahmi, sebagai salah satu organisasi alumni yang memiliki jaringan luas dan pengaruh yang signifikan di Indonesia, berperan tidak hanya sebagai wadah komunikasi antar alumni tetapi juga sebagai entitas yang berkontribusi aktif dalam berbagai aspek kehidupan berbangsa dan bernegara. Di Polman, Kahmi sering terlibat dalam berbagai kegiatan sosial, pendidikan, dan politik yang menegaskan perannya sebagai salah satu kekuatan moral dan intelektual di masyarakat.
Untuk mengoptimalkan peluang ini, Kahmi Polman perlu melakukan beberapa langkah strategis. Pertama, meningkatkan kegiatan sosialisasi dan edukasi politik kepada masyarakat untuk membangun kesadaran dan dukungan. Kedua, memperkuat sinergi antara kader dengan stakeholders lokal, termasuk lembaga pemerintah, swasta, dan organisasi masyarakat sipil. Ketiga, memanfaatkan teknologi dan media sosial untuk kampanye yang efektif, mencakup penyebaran informasi dan interaksi dengan pemilih, terutama generasi muda.
Lebih dari itu, Kahmi harus terus mendorong kader-kadernya untuk terlibat dalam berbagai aktivitas komunitas dan pembangunan daerah. Ini tidak hanya akan memperkuat profil mereka sebagai pemimpin yang peduli dan berkomitmen, tetapi juga secara nyata akan memperlihatkan dampak positif dari kebijakan yang mereka dukung.
Dengan persiapan yang matang dan strategi yang tepat, Kahmi Polman tidak hanya akan meningkatkan peluangnya dalam memenangkan Pilgub dan Pilbub, tetapi juga secara signifikan akan berkontribusi pada peningkatan kualitas hidup masyarakat Polewali Mandar dan Sulawesi Barat pada umumnya. Kesempatan ini harus dijadikan sebagai platform untuk membawa perubahan yang bermakna dan langgeng untuk wilayah ini, memastikan bahwa kebijakan yang dijalankan adalah kebijakan yang inklusif dan mampu menjawab kebutuhan serta aspirasi rakyat.