Kata dia, kandidat yang menang pileg, itulah yang memiliki amanah yang diberi amanah oleh rakyat.
“Artinya hari ini tidak ada konsepsi politik mengatakan orang yang menang tidak bisa dilantik,” kata Dori salah satu dosen Universitas di Jambi, Jumat (3/5/2024).
Dori menyebut, orang yang menang yang tidak bisa dilantik itu, jika ada kejadian yang luar biasa.
Di dalam aturan, yang pertama adalah orang yang meninggal dunia. Lalu, bermasalah pada kejiwaannya dan orang yang tersandung pidana.
“Saya rasa di Rocky Candra itu tidak ada,” katanya.
Menurut Dori, secara aturan partai politik, partai politik berhak melantik kader mereka yang sudah memiliki kewenangan pemenangan di dalam baik itu Pilkada maupun Pileg.
Berbicara tentang partai komando, ia rasa partai komando juga memiliki tentu pertimbangan yang sangat layak. Kata Dori, karena ini adalah suara rakyat.
“Tidak sesederhana itu partai memutuskan orang tidak dilantik ketika orang sudah memiliki suara,” sebutnya.
Dori menjelaskan, Rocky Candra adalah kader muda yang dimiliki Partai Gerindra Jambi. Artinya, Rocky Candra adalah aset bagi Gerindra untuk memajukan partai ke depannya nanti.
Apalagi, Rocky Candra juga selalu membawa kemenangan di setiap kontestasi politik yang diikutinya.
“Pada 2019 lalu Rocky Candra berhasil menduduki DPRD Provinsi Jambi dengan membawa satu kursi dengan suaranya yang melimpah. Baru-baru ini, ia mencalonkan diri untuk DPR RI dapil Jambi dan para anak-anak muda serta masyarakat menitipkan suaranya, sehingga Rocky Candra berhasil memenangkan Pileg 2024 tadi,” ujarnya.
Dori menegaskan, Partai Gerindra sudah memiliki kader untuk regenerasi penerusnya. Gerindra pun juga sudah berhasil mendidik kadernya untuk menjadi estafet kepemimpinan.
“Jadi sebenarnya kalau melihat ada yang mengatakan Rocky Candra itu tidak dilantik, itu sebenarnya saya rasa tidak rasional dan itu hanya tidak mau menerima yang namanya kekalahan. Di dalam kompetisi itu, harus ada menang dan kalah. Jika kalah harus menerima kekalahan,” tegasnya.
Dori menyinggung, Rocky Candra tidak bisa dilantik itu hanya gerakan ketidakpuasan gerombolan yang kalah dalam Pileg 2024.
“Hanya melawan anak muda yang dianggap tidak memiliki kompetensi. Tapi ternyata anak muda ini memiliki sumber daya yang sangat luar biasa. Dan hari ini masyarakat Jambi sudah menitipkan amanahnya ke anak muda ini (Rocky Candra, red), tentu harus dihargai amanah ini,” sebutnya.
Dori pun menyampaikan, jika yang tidak bisa dilantik itu dikarenakan ada kejadian yang luar biasa seperti, ada yang meninggal dunia, bermasalah pada kejiwaan dan tersandung pidana. Maka, untuk masalah kejiwaan itu ia rasa dari gerbong yang tidak menerima kekalahan.
“Kejiwaannya masalah,” tutupnya. (red)