Gaya Kepemimpinan Datuk Paduko Berhalo

Ket : ilustrasi gambar Datuk Paduko Berhalo (Ahmad Darus II) di buat dengan menggunakan AI

Kerisjambi.id - Gaya kepemimpinan Datuk Paduko Berhalo dalam konteks sejarah Kerajaan Jambi mencerminkan karakteristik kepemimpinan yang kuat dan strategis dalam mengelola kekuasaan dan menghadapi tantangan pada masanya. Meskipun informasi spesifik tentang gaya kepemimpinannya mungkin terbatas, beberapa aspek umum dari gaya kepemimpinan Datuk Paduko Berhalo dapat disimpulkan sebagai berikut:

1.  Kedaulatan dan Keberanian: Sebagai seorang pemimpin, Datuk Paduko Berhalo diyakini memiliki keberanian dalam mengelola dan mempertahankan kedaulatan Kerajaan Jambi. Ini termasuk kemampuannya dalam menghadapi tantangan dari luar dan menjaga kestabilan internal kerajaan.

2.  Ketegasan dan Keadilan: Kepemimpinan Datuk Paduko Berhalo juga mencerminkan ketegasan dalam penerapan hukum dan keadilan di kerajaannya. Penguasaannya terhadap prinsip-prinsip keadilan diyakini menjadi landasan bagi stabilitas sosial dan politik di Jambi pada masanya.

3. Hubungan Diplomatik: Sebagai pemimpin, Datuk Paduko Berhalo terlibat dalam hubungan diplomatik dengan kerajaan-kerajaan tetangga dan pihak asing lainnya. Ini menunjukkan kemampuannya dalam menjaga kerjasama dan menegakkan kepentingan Kerajaan Jambi di tingkat regional dan internasional.

4. Pembangunan Budaya dan Ekonomi: Kepemimpinan Datuk Paduko Berhalo juga dikenal menggalakkan pembangunan budaya dan ekonomi di Kerajaan Jambi. Ini mencakup dukungannya terhadap perkembangan seni, perdagangan, serta infrastruktur yang mendukung kesejahteraan rakyatnya.

5.  Pemeliharaan Tradisi Lokal: Sebagai pemimpin dalam konteks budaya Melayu, Datuk Paduko Berhalo juga memegang peran penting dalam memelihara dan mengembangkan tradisi-tradisi lokal yang menjadi identitas dan kebanggaan masyarakat Jambi.

Meskipun tidak banyak dokumen yang secara spesifik menggambarkan gaya kepemimpinan Datuk Paduko Berhalo. Namun, namanya tetap dikenang dalam sejarah sebagai sosok yang berpengaruh dalam perkembangan Kerajaan Jambi dan peradaban Melayu di Sumatera pada masa lampau, Silislah dari mulai Sultan Jambi I dan ke XIX didapat dari naskah lokal Jambi, yaitu Undang-undang Piagam Pencacahan Jambi. Naskah tersebut belakangan disngkat dengan UPPJ. Naskah ini didalamnya memuat kisah tentang pemerintahan di Jambi dari tahun 700 Hijriyah. Termasuk didalamnya mengenai asal-usul dari Paduka Berhala (Ahmad Barus II) sebagaimana yang telah dijelaskan di atas. 

 

(od)*