Bahasa Kita, Warisan Kita

 

Bahasa adalah cerminan budaya dan identitas suatu komunitas. Melestarikan bahasa lokal tidak hanya berarti menjaga cara komunikasi, tetapi juga menghargai warisan leluhur yang kaya akan nilai-nilai budaya. Di era globalisasi ini, banyak bahasa daerah yang terancam punah karena kurangnya dokumentasi dan penggunaan dalam kehidupan sehari-hari.


Yayasan Lentera Muda Kerinci kini hadir kembali mengadakan berbagai program kebahasaan dan kesastraan melalui bantuan Pemerintah Bidang Kebahasaan dan Kesastraan : Penguatan Komunitas Sastra periode Juni 2024 berdasarkan Keputusan Kepala Pusat Pengembangan dan Perlindungan Bahasa dan Sastra, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi. Sebelum itu, Yayasan Lentera Muda Kerinci pada tahun 2023 juga sudah mendapatkan bantuan yang serupa dari Pemerintah Bidang Kebahasaan dan Kesastraan. 


Pada kegiatan yang diberikan nama Festival Bahasa dan Sastra memiliki banyak rangkain kegiatan didalamnya. Salah satunya adalah kegiatan pembuatan kamus bergambar kosakata bahasa daerah Kerinci dan Sungai Penuh. Kegiatan pembuatan kamus bergambar kosakata bahasa daerah ini dilandasi dengan data dan fakta bahwa bahasa daerah di Kabupaten Kerinci dan Sungai Penuh termasuk kedalam bahasa daerah yang terancam punah. Tentu masalah ini menjadi kekhawatiran yang timbul dalam diri kita dan tentunya enggan kita melihat bahasa kita mengalami kepunahan.


Melalui kegiatan ini kami percaya bahwa untuk mencapai hal besar harus dimulai dari hal kecil. Desa yang menjadi target dalam pembuatan Kamus Bergambar Bahasa Daerah kerinci dan Sungai Penuh adalah Desa Sungai Tutung dan Simpang Tiga Rawang. Desa Sungai Tutung dan Desa Simpang Tiga Rawang adalah dua desa yang memiliki kekayaan budaya dan bahasa yang unik. Dalam upaya melestarikan dan memperkenalkan kekayaan bahasa ini, diadakanlah pelatihan pembuatan Kamus Bergambar Kosakata Bahasa Daerah.


Pelatihan ini bertujuan untuk mempersiapkan tim peneliti dalam melakukan pengumpulan data bahasa daerah di lapangan. Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman dan keterampilan tim dalam metode pengumpulan data, dokumentasi, dan penyusunan kamus bahasa daerah. Dengan adanya kamus bahasa daerah, diharapkan kekayaan bahasa ini dapat tetap terjaga dan diwariskan kepada generasi mendatang.


Kegiatan ini diawali dengan pelatihan selama 2 hari yakni di tanggal 11 – 12 Juli 2024 dan di tanggal 13 – 15 Juli 2024 dilanjutkan pengumpulan data kosakata ke setiap desa yang sudah ditentukan. Pada kegiatan pelatihan kami melibatkan pakar linguistik dari universitas, penggiat budaya dan praktisi lapangan berpengalaman sebagai narasumber dalam kegiatan pelatihan. Kegiatan pelatihan di narasumber oleh Dr. Adi Budiwiyanto, M.Hum. selaku Kepala Kantor Bahasa Provinsi Jambi, Ernanda, S.Pd., M.A., Ph.D Dosen Bahasa dan Sastra Universitas Jambi dan Nazarudin, S.Hum., M.A. selaku Dosen Sastra Indonesia Universitas Indonesia.


Dalam pengambilan kosakata bahasa daerah dialek Desa Sungai Tutung dan Desa Simpang Tiga Rawang kami melibatkan Lembaga Adat sebagai informan untuk digali kosakata yang ada di daerah tersebut. Setelah pengambilan data kosakata bahasa daerah, kami melakukan kegiatan lokakarya di setiap daerah dengan mengundang Lembaga Adat, Perangkat Desa, Cerdik Pandai, dan Karang Taruna sebagai peserta dalam kegiatan lokakarya. Tujuan kegiatan lokakarya ini adalah untuk mempresentasikan hasil data kosa kata yang diperoleh dan dikaji bersama dengan peserta lokakarya untuk mendapatkan validasi yang valid dan dapat mengumpulkan ide, pengetahuan, dan kontribusi dari berbagai pihak yang peduli terhadap pelestarian bahasa daerah Kerinci dan Sungai Penuh, sehingga kosakata yang di ambil bisa untuk dibukukan sebagai kamus bergambar bahasa daerah.