Sumber foto: pinterest
Oleh: Yunistia Chelsy, S.Gz
Pada
masa kehamilan, asupan zat gizi yang cukup sangatlah penting, salah satunya
yaitu zat besi. Kebutuhan zat besi meningkat seiring bertambahnya usia
kehamilan. Zat besi digunakan untuk menambah sel darah merah bagi janin,
plasenta, dan persiapan cadangan darah saat melahirkan.
Meningkatnya
kebutuhan zat besi ini menyebabkan ibu hamil rentan mengalami anemia atau
kekurangan sel darah merah. Anemia pada masa kehamilan dapat meningkatkan
resiko munculnya berbagai masalah kesehatan, seperti:
- Ibu sering merasa mudah lelah dan lemah
- Bayi lahir kurang bulan atau prematur
- Berat badan lahir rendah
- Terhambatnya pertumbuhan bayi saat dan setelah lahir
- Perdarahan saat melahirkan
- Memperlambat waktu bersalin
- Pemulihan pasca melahirkan berlangsung lebih lama
- Kematian janin dan ibu
Anemia
dapat dicegah dengan mengonsumsi makanan bergizi seimbang sesuai kebutuhan.
Terdapat beberapa jenis makanan yang dianjurkan untuk mencegah anemia adalah
sebagai berikut:
- Makanan yang mengandung zat besi, seperti ati ayam, daging, telur, daging
ayam.
- Makanan kaya akan asam folat, seperti kacang-kacangan, sayuran
hijau, jeruk, brokoli, pepaya.
- Konsumsi buah dan sayuran tinggi vitamin C
Sumber: Kemenkes, 2023
Selain konsumsi makanan bergizi
seimbang, ibu hamil perlu mengonsumsi tablet tambah darah (TTD) secara rutin
sesuai anjuran tenaga kesehatan. Tablet tambah darah dapat dikonsumsi setelah
makan ataupun sebelum tidur untuk mengurangi rasa mual yang dialami oleh
sebagian ibu hamil.
Konsumsi tablet tambah darah
dapat dibarengi dengan air putih ataupun jus jeruk karena kandungan vitamin C di
dalam buah jeruk dapat membantu proses penyerapan zat besi. Selain itu, hindari
mengonsumsi tablet tambah darah berbarengan dengan teh, kopi, ataupun susu karena
dapat menghambat penyerapan zat besi.
Tablet tambah darah bagi ibu
hamil yang dapat diperoleh dari puskesmas, apotek, ataupun fasilitas kesehatan
sekitar.