KERINCI - November adalah puncak musim hujan dan itu selalu menghantui sebagian masyarakat yang takut akan adanya banjir, di bulan ini juga pesta demokrasi masyarakat kerinci dalam menentukan siapa pemimpin kerinci periode 2024-2029. namun dilihat dari visi misi para calon tidak ada satupun yang berani menindak tegas penyebab terbesar banjir, seperti galian c di hulu sungai Batang Merao.
dari ke 4 calon bupati ada beberapa calon saja yang memasukan penanganan banjir pada program unggulan. Akan tetapi penanganan saja tidak cukup untuk puas bagi masyarakat. apakah tidak ada penyelesaian yang power full dengan menyelesaikan penyebab banjir sampai ke akar akarnya?
dengan adanya galian c di kerinci bukan hanya menjadi penyebab terbesar banjir dan juga longsor, tetapi juga merusak ekosistem dan reproduksi makhluk hidup yang ada di sepanjang aliran sungai Batang Merao dan itu melanggar UU 32 TAHUN 2009 MENGATUR TENTANG PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP.
Menurut laporan dari BNPB pada tgl 5/1/2024, BNPB melaporkan 13.626 warga terdampak banjir dan 2 orang meninggal akibat terseret banjir, merendam 11 kecamatan juga merendam 3.588 unit rumah. sebanyak 27 rumah rusak ringan, 49 mengalami rusak sedang, dan 26 rumah rusak berat. juga ratusan hektar lahan pertanian terendam.
dengan data di atas itu satu satunya banjir terbesar dan terparah dalam beberapa dekade terakhir dengan banyaknya kerusakan yang di alami warga,karena sebelum adanya aktifitas masif dari tambang tidak pernah terjadi banjir yang sebesar dan separah itu. dan itu cukup signifikan untuk para calon mengambil simpati dari rakyat.
Curah hujan yang tinggi dan naik nya air sungai batang merao yang sering masuk kepada pemukiman warga karna curah hujan, dan itu selalu menjadi rasa takut yang amat sangat meng hantui sebagian masyarakat kerinci dan juga akan ada nya banjir bandang dikarenakan penggundulan hutan.
Dampak dari banjir yang melanda di 2 kabupaten kota itu menjadi tanggung jawab pemerintahan kabupaten kerinci karena sumber masalah dari banjir tersebut bukan saja berasal dari hujan dsb, akan tetapi berasal dari aktivitas tambang yang berada di hulu sungai yang secara geografis itu berada di wilayah kabupaten kerinci, dan ini harus menjadi PR penting buat para calon bupati nantinya.
dengan adanya visi misi tentang penanganan banjir tidak cukup puas kepada bagi masyarakat dari ke 3 calon bupati kerinci dan sangat disayangkan kenapa tidak ada satu pun calon bupati kerinci yang berani mengatakan dalam visi misi nya tentang pemberian sanksi berat? dengan cara menutup praktik tambang galian c yang merugikan rakyat. sesuai dengan PERMEN-LH NOMOR 05 TAHUN 2012 pemerintah bisa menutup izin kepada salah satu penyebab terbesar terjadinya banjir dikarenakan adanya aktifitas eksploitasi sumber daya alam yang secara berlebihan dan merugikan rakyat pada pertambangan galian c di siulak deras.
dengan visi misi calon kepala daerah tidak ada satupun menyatakan berani mengambil sikap tegas akan terjadinya banjir yang disebabkan oleh tambang galian c.
jangan-jangan ke empat calon bupati mendukung adanya aktifitas tambang yang sangat merugikan rakyat, dan apa mungkin ke empat calon bupati ikut terlibat dalam aktifitas tambang galian c tersebut?. "semoga saja pikiran liar ini tidak benar adanya".
jika kita lihat dari visi misi calon bupati dan wakil, itu hanya sebatas menangani, kami tidak mau ditangani karna itu bisa membuat ketakutan kami terhadap banjir terus terulang, tapi kami meminta solusi konkrit akan penyelesaian supaya tidak ada lagi banjir di kabupaten kerinci.
sebuah tantangan dari saya selaku Kabid LINGKUNGAN HIDUP PC. IMM KERINCI, beranikah bupati terpilih nantinya menyelesaikan banjir sampai ke akar-akarnya dengan menutup galian c?.
Salam hormat dari KETUA BIDANG LINGKUNGAN HIDUP PC.IMM KERINCI, untuk semua calon bupati dan pemerintah terkait terkhususnya KEPALA DINAS LINGKUNGAN HIDUP.