Tugas Berat Gubernur Terpilih untuk Membangun Jambi

Kerisjambi.id
Editor -


Pemilihan gubernur baru di Provinsi Jambi membawa harapan baru bagi masyarakat yang mendambakan perubahan signifikan. Namun, di balik optimisme ini, sang gubernur terpilih menghadapi tugas yang tidak ringan. Jambi, dengan segala potensinya, juga memiliki tantangan yang kompleks, mulai dari isu infrastruktur, pengelolaan sumber daya alam, hingga peningkatan kesejahteraan masyarakat.


1. Infrastruktur dan Konektivitas yang Masih Tertinggal

Salah satu persoalan utama di Jambi adalah keterbatasan infrastruktur. Akses jalan yang masih banyak rusak, terutama di daerah pedalaman, membuat mobilitas barang dan orang terhambat. Ini berdampak langsung pada pertumbuhan ekonomi daerah, terutama sektor pertanian dan perkebunan yang menjadi andalan ekonomi Jambi. Gubernur terpilih harus mengatasi persoalan ini dengan program pembangunan jalan dan jembatan yang merata, tidak hanya di pusat kota, tetapi juga di wilayah-wilayah terpencil.


2. Pengelolaan Sumber Daya Alam yang Berkelanjutan

Jambi merupakan salah satu provinsi dengan kekayaan sumber daya alam yang melimpah, terutama di sektor perkebunan kelapa sawit dan tambang. Namun, pengelolaan yang kurang tepat selama ini telah memicu masalah lingkungan seperti deforestasi, kerusakan lahan, dan pencemaran sungai. Tugas gubernur terpilih adalah memastikan pengelolaan yang berkelanjutan. Ini berarti menyeimbangkan antara kebutuhan ekonomi dan perlindungan lingkungan, serta memberdayakan masyarakat lokal untuk turut serta dalam pengelolaan sumber daya.


3. Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Kesehatan

Indeks pembangunan manusia (IPM) Jambi masih tergolong rendah dibandingkan provinsi lain di Sumatra. Akses terhadap pendidikan yang berkualitas dan layanan kesehatan masih menjadi tantangan besar. Gubernur terpilih harus fokus pada peningkatan infrastruktur sekolah dan fasilitas kesehatan, serta memastikan kualitas layanan yang merata hingga ke desa-desa terpencil. Program pemberdayaan tenaga medis dan guru di daerah-daerah juga perlu diperkuat agar kualitas layanan publik bisa lebih merata.


4. Mengatasi Konflik Agraria dan Hak-Hak Masyarakat Adat

Jambi kerap dilanda konflik agraria antara masyarakat adat, petani lokal, dan perusahaan besar, terutama terkait lahan perkebunan sawit dan hutan. Gubernur terpilih harus dapat menjadi mediator yang adil dalam menyelesaikan konflik ini. Dibutuhkan kebijakan yang berpihak pada hak-hak masyarakat adat, sekaligus mendorong penyelesaian konflik agraria yang berkeadilan.


5. Memperkuat Perekonomian Lokal

Selain sektor sawit, Jambi memiliki potensi besar di sektor pertanian, perikanan, dan pariwisata yang belum sepenuhnya digarap. Untuk memperkuat perekonomian lokal, gubernur terpilih harus mendorong diversifikasi ekonomi. Dukungan terhadap usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) serta pengembangan destinasi wisata lokal dapat menjadi jalan keluar bagi ketergantungan ekonomi pada sektor perkebunan sawit.


6. Reformasi Birokrasi dan Pelayanan Publik

Untuk mewujudkan semua visi pembangunan, reformasi birokrasi menjadi kunci utama. Pelayanan publik di Jambi harus lebih efisien dan transparan, dengan memanfaatkan teknologi digital untuk mendukung tata kelola pemerintahan yang lebih baik. Gubernur terpilih harus memastikan bahwa seluruh perangkat daerah bekerja secara optimal, tanpa korupsi dan nepotisme.


Kesimpulan

Gubernur terpilih Jambi menghadapi beban besar untuk membangun provinsi ini menjadi lebih maju dan sejahtera. Dengan potensi alam dan kekayaan budaya yang dimiliki Jambi, masa depan yang lebih cerah bisa terwujud jika pemimpin baru mampu menjalankan visi pembangunan yang berkelanjutan, inklusif, dan berpihak pada kepentingan rakyat. Tantangan besar ini memerlukan kerja keras, inovasi, serta kolaborasi yang kuat antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta.