Kerisjambi - Pelaksana Harian (Plh) Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jambi Arief Munandar SE, M.Sos menyampaikan bahwa simulasi yang dilaksanakan merupakan langkah nyata dalam meningkatkan kesiapsiagaan serta kemampuan sumber daya manusia dalam menghadapi krisis kesehatan akibat bencana. Hal tersebut disampaikannya saat membuka secara resmi Simulasi Penanggulangan Krisis Kesehatan Akibat Bencana dalam Rangka Peningkatan Kapasitas Tim Manajemen Krisis Kesehatan dan Tenaga Cadangan Kesehatan (TCK-EMT) Provinsi Jambi, bertempat di Daspin Huma Kusa, Jalan Danau Sipin No. 09 Kelurahan Legok, Kecamatan Danau Sipin, Kota Jambi, Kamis (31/10/2024) sore.
Tim Manajemen Krisis Kesehatan dan Tenaga Cadangan Kesehatan (TCK-TMK) Dinas Kesehatan Provinsi Jambi menggelar acara Simulasi Penanganan Krisis Kesehatan Akibat Bencana yang melibatkan para dokter muda ini bertujuan untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan kemampuan para dokter dalam menghadapi krisis kesehatan yang diakibatkan oleh bencana.
Dalam sambutan dan arahannya Plh. Sekda Provinsi Jambi Arief Munandar, SE, M.Sos yang mewakili Pjs. Gubernur Jambi menyampaikan bahwa dirinya sangat mengapresiasi upaya Dinas Kesehatan Provinsi Jambi, terutama Tim Manajemen Krisis Kesehatan dan Tenaga Cadangan Kesehatan TCK-EMT yang berada digaris depan. "Keberadaan TCK-EMT sangat vital dalam memastikan adanya respon cepat, terkoordinasi dan efektif dalam mengatasi situasi darurat," ujap Plh. Sekda Provinsi Jambi.
Disampaikan Plh. Sekda Arief Munandar, penaggulangan bencana membutuhkan kerja sama dari berbagai instansi terkait, tidak hanya dari Dinas Kesehatan, tetapi juga melibatkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Basarnas, TNI, Polri, termasuk masyarakat. "Melalui simulasi akan terjalin koordinasi dan sinergi yang baik antara semua elemen dalam menilai sejauh mana tim mampu merespon situasi krisis dengan cepat, efektif dan sesuai dengan prosedur. Elemen-elemen ini sangat menentukan keberhasilan dalam penanggulangan dampak bencana," ungkapnya.
"Simulasi sangat membantu kita dalam memahami kebutuhan rill dilapangan dan menemukan solusi yang cepat dan tepat seperti pengadaan logistik, medis, pengelolaan posko kesehatan dan ketersediaan alat kesehatan yang menjadi kebutuhan mendesak," sambungnya.
Lebih lanjut Plh. Sekda Arief Munandar menjelaskan bahwa melalui kegiatan simulasi penanggulangan krisis kesehatan akibat bencana ini dapat meningkatkan keterampilan dan kesiapan dalam menghadapi berbagai situasi krisis. "Para tenaga kesehatan, baik dari TCK-EMT maupun jajaran Dinas Kesehatan Provinsi Jambi dapat meningkatkan keterampilan dan kesiapan dalam menghadapi berbagai situasi krisis," jelasnya.
Dalam kesempatan tersebut Plh. Sekda Arief Munandar juga mengajak seluruh yang hadir dapat menjalin silaturrahmi dan komunikasi serta memperkuat persatuan dan solidaritas. "Mari kita jaga silaturrahmi, komunikasi, memperkuat persatuan dan solidaritas serta pembangunan kapasitas dalam menangani bencana dimasa mendatang," ajaknya.
Selain itu, Plh. Sekda Arief Munandar juga sangat mengapresiasi kerja keras dan dedikasi seluruh pihak yang terlibat dalam simulasi hari ini. "Saya mengharapkan semua peserta dapat mengikuti kegiatan simulasi ini dengan sungguh-sungguh dan penuh tanggung jawab dimasa mendatang. Jadi, seluruh stakeholder terkait juga kita harapkan untuk dapat bersama-sama untuk menangani bencana,” harapnya.
“Jadi harapan kita simulasi ini dapat diikuti dengan baik oleh seluruh peserta, sehingga apabila terjadi bencana kita sudah siap. Kita berdo’a jauhkan Jambi dari bencana, tapi kalau ada bencana maka kita baik itu pemerintah pusat, pemerintah provinsi maupun pemerintah kabupaten/kota, juga dari masyarakatnya, dunia usaha, sama-sama kita menangani bencana. Karena saya yakin kalau pemerintah saja tidak akan cukup kuat untuk menangani bencana,” pungkasnya.
Sementara itu, Syamsul Ahmad, S.Kep yang mewakili Kepala Pusat Krisis Kesehatan Kementerian Kesehatan RI dalam sambutannya menyampaikan apresiasinya terhadap kegiatan simulasi yang diselenggarakan oleh Provinsi Jambi melalui Dinas Kesehatan Provinsi Jambi bersama stakeholder terkait. “Dilihat dari tingkat keseriusan Provinsi Jambi serta lokasi yang strategis dalam kegiatan simulasi ini saya yakin Provinsi Jambi bisa menjadi contoh bagi provinsi-provinsi lain dalam hal penanggulangan bencana. Dan Jambi bisa menjadi wadah ataupun tempat pelatihan penanggulangan bencana bagi daerah lain,” ujarnya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jambi yang diwakili Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Muhammad Syafrizal, M.Kep melaporkan bahwa kegiatan Simulasi Penanggulangan Krisis Kesehatan Akibat Bencana ini dilaksanakan selama 3 hari. Adapun peserta dalam kegiatan ini adalah perwakilan dari berbagai rumah sakit di Kota Jambi dan siswa-siswi Poltekkes Jambi serta narasumber dari Pusat Krisis Kesehatan Kementrian Kesehatan RI, Dinas Kesehatan Provinsi Jambi, BPBD Provinsi Jambi dan narasumber lainnya.