Sejarah Sanggar Batik Selaras Pinang Masak Jambi Kota Seberang

Tim Redaksi
Editor -





Kerisjambi.id- Sanggar Batik Selaras Pinang Masak sudah tidak asing lagi bagi masyarakat Kota Jambi. Bangunan dengan arsitektur khas Melayu Jambi ini menurut yang dikutip dari website resmi pemkot Jambi https:// simpangkeris.jambikota.go.id/peta/sanggar-batik-selaras-pinang-masak, merupakan tempat pengembangan dan pelestarian batik khas Jambi. Dari sisi ekonomi juga, sanggar yang menjadi kebanggaan masyarakat Jambi seberang ini juga sebagai toko, yang mana karya-karya batik yang digiatkan oleh pengrajin nantinya dijajakkan kepada para pengunjung dalam berbagai bentuk trend busana, baik itu baju, celana, selendang maupun ragam jenis trend lainnya .q


Mengulik sejarah, pendirian Sanggar Batik ini tidak terlepas dari beberapa tokoh yang mempunyai atensi khusus terhadap pengembangan Industri Batik. Yakni Hartarto Sastrosoenarto (Menteri Perindustrian Kabinet Pembangunan VI dan V) , H. Abdurrahman Sayuti dan Istri (Mantan Gubernur Jambi Pada Masanya), dan juga Muhammad Jamil Usman yang merupakan Kakanwil dan Kadis Perindustrian Provinsi Jambi tahun 1990-1995.


Dikatakan oleh Jamil Usman saat diwawancarai disela kunjungannya di Sanggar Batik Rindani (Sanggar Disabilitas Berprestasi) milik Ida Maryanti yang beralamat di komplek Setia Negara, Blok C Nomor F 8F Kota Jambi pada Jumat (22/11/2024), awal mula pendirian sanggar tercetus dari kunjungan Menteri Perindustrian saat itu yakni mendiang Hartarto Sastro Soenarto ke Jambi pada akhir tahun 1993 dalam rangka melaksanakan program pemerintah pusat yakni pembiayaan untuk pengembangan UMKM.


"Berawal dari kunjungan Pak Menteri saat itu ke Jambi (1993), pada kesempatan itu saya saat menjabat kadis dan kakanwil mengadakan pameran karya batik di kantor dengan mengundang pak Menteri beserta rombongan untuk datang" Ujarnya.

Muhammad Jamil Usman ( Kakanwil Dan Kadis Perindustrian Provinsi Jambi 1990-1995)


Tambah Usman, usai pameran digelar, Gubernur saat itu H. Abdurrahman Sayuti beserta istri kemudian berbincang didalam ruang kerjanya di kantor dinas Perindustrian, lalu mengajak Menteri untuk ke kampung halaman Gubernur ke desa Mudung Laut Jambi seberang (lokasi Sanggar Batik Selaras Pinang Masak saat ini), yang saat itu terkenal sebagai sebagai penghasil kerajinan batik.


Lanjut Usman, meski saat itu Menteri Hartarto tidak diagendakan kunjungan lain, namun karena ketertarikan yang begitu kuat akhirnya Menteri Hartarto saat itu beserta rombongan dengan didampingi oleh Gubernur Jambi Abdurrahman Sayuti beserta Istri dan dirinya, langsung menuju lokasi untuk melihat proses pembuatan batik oleh seorang pengrajin. Dilokasi, tutur Usman, para pejabat itu dengan duduk bersama lesehan sembari menikmati kue khas Jambi membicarakan prospek batik yang berkembang di Jambi Kota Seberang ini.


"Setelah sampai dilokasi itu kami duduk lesehan, sembari melihat seorang pengrajin membuat batik,  kami diskusi tentang pengembangan industri batik di Jambi. Pak Menteri saat itu kagum dan bertutur, proses pengrajinanan batik di Jambi sangat dikaguminya karena meski dengan kemandirian, namun tetap bisa mengembangkan dan melestarikan" Tambahnya.


Akhirnya, lanjut M Jamil Usman, saat rombongan menteri hendak pulang kembali ke Jakarta, dirinya selaku Kakanwil dan Kadis Perindustrian Provinsi Jambi saat itu ditanyai keperluan apa yang diperlukan untuk pengembangan batik di Jambi. M. Jamil Usman beserta Gubernur saat itu mengatakan perlunya pembangunan Gedung untuk menjadi pusat pengrajinan Batik di Jambi. Kemudian saat itu pula, Menteri Hartarto memerintahkan Jajarannya untuk melakukan pembangunan gedung itu, yang oleh Gubernur Abdurrahman Sayuti beserta Istri kemudian menamainya sebagai "Sanggar Selaras Pinang Masak" yang hingga ini masih terus aktif menjadi salah satu pusat pengrajin batik paling pesat di Provinsi Jambi.


"Itulah sejarahnya,setelah sekian lama saya purna tugas saya sengaja kembali berkunjung ke Jambi beberapa hari ini untuk melihat sanggar tersebut. Alhamdulillah masih terus berjalan, dan semoga terus bisa berkembang oleh generasi sekarang" Tutupnya. (*Red)