Cerita Rakyat: Legenda Putri Kemuning dan Sungai Batanghari

 

Di zaman dahulu, di tepi Sungai Batanghari yang megah, hiduplah seorang putri bernama Kemuning. Kecantikannya bagai bunga kemuning yang harum semerbak, memikat hati banyak pemuda. Namun, Putri Kemuning memiliki hati yang baik dan menolak semua lamaran.


Suatu hari, terjadilah kekeringan hebat yang melanda Batanghari. Sumber mata air mengering, tanaman layu, dan ikan-ikan mati. Rakyat menderita kelaparan dan kehausan. Putri Kemuning sangat sedih melihat penderitaan rakyatnya. Ia memohon kepada Sang Pencipta agar hujan segera turun.


Dengan tulus ikhlas, Putri Kemuning berpuasa dan berdoa di tepi sungai. Ia menangis sambil menatap air sungai yang surut. Air matanya jatuh ke dalam sungai dan perlahan-lahan, air sungai mulai naik. Tak lama kemudian, hujan turun dengan deras membasahi seluruh tanah. Sungai Batanghari kembali penuh dan subur.


Namun, musibah lain menimpa Putri Kemuning. Saat hujan reda, ia tidak ditemukan lagi. Rakyat percaya bahwa Putri Kemuning telah menjelma menjadi bunga kemuning yang tumbuh di tepi sungai. Mereka percaya bahwa arwah Putri Kemuning akan selalu menjaga Sungai Batanghari dan rakyatnya.


Sejak saat itu, bunga kemuning menjadi simbol kesucian dan kemurahan hati. Masyarakat Batanghari pun selalu menghormati Sungai Batanghari sebagai sumber kehidupan dan selalu menjaga kebersihannya.


Od*

Tags: