Kabupaten Tebo


Oleh : 

Rika Nuriah

Program Studi S1 Kebidanan

Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Dharmas Indonesia


KerisJambi.id - Kabupaten Tebo merupakan salah satu kabupaten yang ada di provinsi Jambi, kabupaten ini merupakan pemekaran dari kabupaten Bungo Tebo, pada tanggal 12 Oktober 1999.Kabupaten Tebo memiliki 12 kecamatan ,5 kelurahan ,dan 107 desa.Pada pertengahan tahun 2024, kabupaten Tebo memiliki jumlah penduduk sebanyak 367.251 jiwa .Luas wilayah kabupaten Tebo adalah 6.461 kilometer persegi.

Mayoritas masyarakat Kabupaten Tebo beragama Islam, yaitu sekitar 96,19%. Sementara itu, agama-agama lain yang dianut oleh masyarakat Kabupaten Tebo adalah: Kekristenan 3,65, Protestan 3,17, Katolik 0,48, Kepercayaan 0,24, Buddha 0,02.

Pekerjaan mayoritas masyarakat Kabupaten Tebo, Provinsi Jambi, adalah di bidang perkebunan. Hasil perkebunan yang dihasilkan di Kabupaten Tebo di antaranya karet, kopi, sawit, pinang, dan cokelat. Sektor pertanian memiliki peran yang cukup besar dalam struktur perekonomian Kabupaten Tebo, yaitu sebesar 52,11%. Sektor ini berperan dalam penyediaan pangan, bahan baku industri, dan penciptaan lapangan kerja.

Kabupaten Tebo memiliki moto yaitu “Seentak galah, serengkuh dayung”,moto ini memiliki makna kebersamaan dan kekompakan dalam mendukung dan memacu program pembangunan ,moto ini sendiri diterapkan pada 15 Februari 2000 dengan surat keputusan Bupati Tebo Nomor 16 Tahun 2000 ,dalam moto ini memiliki lambang dan makna yaitu Sebatang galah melambangkan tekad untuk maju dan penolakan terhadap pengaruh budaya asing yang negatif dan Dayung menandakan kekompakan, kebersamaan, dan bahu membahu untuk mencapai tujuan bersama.

Kabupaten Tebo memiliki beberapa makanan ciri khas ,makanan khas masyarakat Kabupaten Tebo adalah Gulai Tempoyak yang terbuat dari buah durian yang sudah di fermentasi, Pindang patin yang bahannya dari ikan patin yang dimasak, Gulai Itam bahan olahan umbut kelapa serta, Pepes pedo merupakan ikan asin peda yang di masak dalam bungkus daun ubi kayu, sambal macang . Kabupaten Tebo juga memiliki kue ciri khas yaitu ,kue padamaran makanan yang berbentuk cup atau mangkuk kecil yang terbuat dari tepung beras ,gula merah,santan,dan air perasan daun suji,loyang dogan makanan yang terbuat dari dogan atau kelapa muda yang di serut lalu di masukkan ke dalam loyang dan di panggang ,goblek goreng camilan tradisional yang terbuat dari singkong sebagai bahan utama

Kabupaten Tebo, Jambi memiliki berbagai kebiasaan dan tradisi , diantaranya:Beralih Mayang mandi Baro api upacara ritual suci kampung yang berasal dari desa muara sekalo , Kecamatan Sumay.Upacara ini biasanya dilaksanakan setiap bulan Suro untuk mengobati kampung dari wabah penyakit ,Tari Luka Gilo Tarian yang mencerminkan suka cita masyarakat setelah panen tiba ,Upacara Adat Turun Mandi ke Aek Upacara adat dari Kelurahan Sungai Bengkal, Kecamatan Tebo Ilir yang ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia (WBTI) pada tahun 2020,Tari Tauh Tarian daerah Tebo ,Tari Puteri Dayang Ayu Tarian daerah Tebo Tari Kelik Elang Tarian daerah Tebo, Tari Selendang Putri Tarian daerah Tebo, Kultur Tutur Doak Kultur yang ada di Kabupaten Tebo, Sanggar Tunas Mudo Kultur yang ada di Kabupaten Tebo,Bekarang Di Tebat Kultur yang ada di Kabupaten Tebo.

Di kabupaten Tebo terdapat beberapa wisata antara lainya ,Taman Tanggo Rajo Ujung

Tanjung , merupakan Kawasan terbuka hijau yang berada di pertemuan Sungai Batanghari dan Sungai Batang Tebo. Taman ini merupakan tempat berlabuhnya kapal motor yang mengangkut orang dan barang keluar masuk Muara Tebo. Nama Tanggo Rajo berasal dari masa Kesultanan Jambi, di mana pelabuhan ini selalu disinggahi para Raja yang berkuasa. Ada juga Danau Si gombak juga merupakan destinasi wisata yang menawarkan berbagai kegiatan, seperti:

Perkemahan, Bermain perahu, Memancing , mandi ,Danau Si gombak di Kabupaten Tebo, Jambi, memiliki sejarah yang konon menyebutkan bahwa danau ini dulunya digunakan sebagai tempat mandi para raja: Danau Si gombak terbentuk dari aliran Sungai Bulian, danau ini berbentuk cincin dengan luas sekitar 45 hektar ,di tengah danau terdapat sebuah pulau, di bagian utara danau terdapat lubuk, yaitu kawasan perairan yang dalam, di tengah danau relatif lebih dangkal, panorama danau yang indah dapat dilihat dari Desa Teluk Kembang Jambu ,tetapi sekarang wisata Danau Si Gombak sudah jarang di kunjungi oleh masyarakat luar ,hanya pemuda pemudi desa setempat yang menjadi Danau Si Gombak menjadi tempat mereka bermain atau sekedar nongkrong .Dan di Kabupaten Tebo juga terdapat makam pahlawan nasional asal Jambi ,Sultan Thaha Saifuddin lebih tepatnya di Kelurahan Muara Tebo ,Kec. Tebo Tengah , Kabupaten Tebo Jambi .

Di kabupaten Tebo juga terdapat monumen bersejarah, antara lain Tugu Sultan Thaha Tebo yang beralamat di Jl. Muara Bungo – Jambi, Bedaro Rampak, Kec. Tebo Tengah, Kabupaten

Tebo, Jambi 37573 , terdapat juga Tugu Monas Rimbo ulu yang beralamat Unnamed Road,,

Wanareja, Kec. Rimbo Ulu, Kabupaten Tebo, Jambi 37553 ,

Suku Anak Dalam di kabupaten Tebo masih sering di jumpai di beberapa desa .SAD di Kecamatan Muara Tabir pernah bercerita kepada Bupati Tebo tentang kehidupan sehari-hari mereka ,Di Desa Muara Kilis, Kecamatan Tengah Ilir, Kabupaten Tebo, SAD mengalami transformasi sosial. Transformasi ini meliputi aspek struktural, kultural, dan interaksional.

Tim Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Jambi mencatat jumlah gajah Sumatera (Elephas Maximus Sumatranus) saat ini ada sekitar ratusan ekor dimana habitat terbesar jumlahnya ada dalam hutan lindung dan alam Kabupaten Tebo. Data BKSDA Jambi mencatat ketiga titik lokasi kantong gajah yang menjadi populasi kawanan hewan berbadan besar itu pertama tersebar di sekitar kawasan hutan milik PT Restorasi Ekosistem Indonesia, Kecamatan Sumay tepatnya Taman Nasional Bukit Tigapuluh, Untuk habitat di wilayah Bukit Tigapuluh Kecamatan Sumay ada beberapa kelompok yang hidup disana dengan jumlah mencapai sekitar 90 hingga 120 ekor gajah yang berada di habitat nya.

Saya sendiri Rika Nurriah salah satu Mahasiswa Universitas Dharmas Indonesia, Program Study S1 kebidanan ,tinggal di Dusun Mangun Jayo yang merupakan salah satu desa yang berada dalam wilayah Kecamatan Tebo Tengah Kabupaten Tebo Provinsi Jambi Desa Mangun

Jayo ini terbilang salah satu desa tertua di Kabupaten Tebo, yang jaraknya tidak jauh dari pusat Kabupaten, Dari pusat kabupaten atau dari Ibu Kota kabupaten, tidak sampai 10 menit berkendaraan untuk sampai di desa tertua di Kabupaten Tebo itu. Karena desa tertua di Kabupaten Tebo, tentu banyak sejarah maupun peninggalan sejarah yang tertinggal di desa tersebut, Salah satunya bangunan Masjid Nurul Jalal, yang juga merupakan masjid tertua di Kabupaten Tebo, Nurul Jalal, Masjid tertua di Kabupaten Tebo tersebut berada di pinggiran sungai Batanghari dan hingga saat ini bangunannya masih berdiri. Sampai saat ini juga Masjid tertua di Kabupaten Tebo tersebut masih digunakan warga untuk beribadah dan menggelar kegiatan keagamaan lainnya.

Desa Mangun Jayo, Kecamatan Tebo Tengah, Kabupaten Tebo, Provinsi Jambi, memiliki sejarah terkait dengan Sultan Sri Maharaja Batu, seorang raja Melayu Jambi, Sultan Sri Maharaja Batu adalah keturunan dari Rang Kayo Hitam, raja Jambi yang pemberani dan sakti, Sultan Sri Maharaja Batu memiliki pusat pemerintahan di Desa Mangun Jayo.