KerisJambi.id - Jambi, 24 Februari 2025 - Dalam rangka memperingati Hari Peduli Sampah Nasional, Paguyuban Karya Salemba Empat Universitas Jambi (PKSE UNJA) bersama Paguyuban KSE Se-Nusantara kembali menunjukkan aksi nyata kepedulian terhadap lingkungan melalui kegiatan Gerakan Pungut Sampah (GPS). Tahun ini, GPS dilaksanakan secara serentak di 35 titik di seluruh Nusantara pada 22 Februari 2025.
Sebagai agenda tahunan yang digagas oleh Yayasan Karya Salemba Empat, GPS telah menjadi wujud nyata dalam meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan. PKSE UNJA sendiri menggelar kegiatan ini di Jl. Lkr. Timur I, Talang Bakung, Kecamatan Paal Merah, Kota Jambi. Ini merupakan tahun ketiga pelaksanaan GPS di Jambi, setelah sebelumnya berlangsung di Jl. Depati Purbo, Desa Aurduri (2024) dan di Danau Sipin x Gentala Arasy (2023).
Kondisi lingkungan di lokasi kegiatan cukup memprihatinkan, dengan tumpukan sampah berukuran besar yang mengganggu aktivitas warga dan menimbulkan bau tidak sedap. Melihat permasalahan ini, PKSE UNJA mengundang Himpunan Mahasiswa (HIMA) dan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Universitas Jambi, komunitas lingkungan Jambi, serta masyarakat dan pemerintah setempat untuk bersama-sama membersihkan area tersebut.
Salah satu delegasi dari World Cleanup Day (WCD) Jambi menyampaikan harapannya agar kegiatan ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan.
"Kami dari WCD Jambi melihat bahwa permasalahan sampah di lingkungan ini masih sangat banyak. Oleh karena itu, kami mengajak seluruh masyarakat untuk lebih peduli terhadap kebersihan lingkungan. Harapan kami, setiap individu dapat membuang sampah pada tempatnya agar lingkungan kita tetap terjaga dengan baik. Mari kita bersama-sama menjaga kebersihan demi kebaikan bersama," ujar perwakilan WCD Jambi.
Sebelum memulai aksi di lapangan, para peserta dibekali perlengkapan seperti sarung tangan, masker, trash bag, cangkul, dan karung untuk mendukung kelancaran kegiatan. GPS kali ini juga didukung oleh Dinas Lingkungan Hidup Kota Jambi, Dinas Kesehatan, Kecamatan Paal Merah, kelurahan setempat, Babinsa, Koramil, dan Polsek Jambi Selatan. Untuk membantu proses pengangkutan sampah, dua truk arm roll dikerahkan. Hasilnya, sebanyak 13 ton sampah berhasil dikumpulkan.
Kapolsek Jambi Selatan, Herlawaty Siregar, S.H., turut hadir dalam kegiatan ini dan memberikan apresiasi atas inisiatif yang dilakukan oleh para mahasiswa.
"Alhamdulillah, saya sangat mengapresiasi acara yang diselenggarakan oleh KSE Jambi ini. Selama 15 hari kepemimpinan saya sebagai Kapolsek Jambi Selatan, saya sering menemui anak-anak muda yang masih kurang memiliki kepedulian terhadap masa depan mereka. Bahkan, tadi malam saya masih menangani anak-anak usia 12–14 tahun yang ketika dipertemukan dengan orang tuanya, baru menyadari kesalahan mereka dan menangis. Namun, hari ini saya bertemu dengan generasi muda yang memiliki masa depan cerah dan berinisiatif dalam aksi nyata seperti ini," ujarnya.
Beliau juga menegaskan bahwa permasalahan sampah di wilayah ini bukanlah hal yang bisa dianggap sepele.
"Tidak seharusnya sampah menumpuk di jalanan dan mencemari lingkungan. Dahulu, kita memiliki kebiasaan membuat lubang sampah di pekarangan rumah, di mana sampah organik dapat terurai menjadi pupuk alami. Mengapa sekarang kita tidak bisa lebih bertanggung jawab terhadap sampah kita sendiri? Mari kita semua berperan aktif dalam menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan. Sampah yang tidak dikelola dengan baik dapat menimbulkan bau tidak sedap, menyebarkan penyakit, serta merusak estetika lingkungan. Kita semua tahu pentingnya kebersihan, tetapi hanya sedikit yang benar-benar peduli. Jika kita tidak dapat melihat masalah ini dengan mata, maka lihatlah dengan hati. Semoga kesadaran kita akan pentingnya kebersihan semakin meningkat," tambahnya.
Melalui kegiatan ini, diharapkan kesadaran masyarakat terhadap kebersihan lingkungan semakin meningkat. Sebagai bagian dari alam, manusia memiliki tanggung jawab untuk menjaga keseimbangan ekosistem demi keberlanjutan lingkungan yang sehat dan bersih.
Penulis: Pina Febrianti
Dokumentasi: Putri Kurnia