Pemanfaatan Bahan Organik Mengubah Lahan Kurang Produktif Menjadi Sumber Pendapatan di Desa Setiris

 


Kerisj
ambi– Kerja keras dan pemanfaatan bahan organik ramah lingkungan berhasil mengubah lahan yang sebelumnya kurang produktif di Dusun Danau Keman, Desa Setiris, menjadi lahan subur yang kini ditanami berbagai jenis tanaman hortikultura, termasuk kangkung. Dengan pemeliharaan yang terstruktur dan penerapan teknik pertanian organik, tanaman kangkung di area tersebut tumbuh subur dan memberikan hasil yang memuaskan.(23/ 02/25 )


Keberhasilan ini tidak terlepas dari peran mahasiswa Universitas Jambi (UNJA) yang menjadi pelopor dalam pengembangan pupuk organik di Desa Setiris. Melalui program pemberdayaan masyarakat berbasis Community Driven Development (CDD), mahasiswa UNJA yang tergabung dalam volunteer ini memberikan pendampingan kepada petani lokal dalam pembuatan dan penggunaan pupuk organik yang efektif. Dengan bahan baku yang mudah ditemukan, seperti limbah pertanian dan kotoran ternak, pupuk organik ini terbukti mampu meningkatkan kesuburan tanah tanpa harus bergantung pada pupuk kimia.


Penerapan teknik pertanian organik yang semakin populer di kalangan petani Desa Setiris menunjukkan dampak positif terhadap hasil pertanian. Tanaman kangkung, yang dikenal dengan pertumbuhannya yang cepat, kini berkembang dengan baik di lahan yang dulunya dianggap tidak produktif. Keberhasilan ini menjadi bukti bahwa dengan pengelolaan yang tepat dan ramah lingkungan, lahan yang kurang optimal pun dapat dimaksimalkan.


Para petani di Desa Setiris, khususnya ibu-ibu PKK yang tergabung dalam kelompok volunteer, secara aktif terlibat dalam proses pemeliharaan dan perawatan tanaman kangkung. Dengan bimbingan dari mahasiswa UNJA dan kelompok volunteer CDD, mereka belajar cara-cara efektif untuk merawat tanaman menggunakan metode pertanian yang tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga lebih ekonomis. Teknik-teknik ini telah terbukti mengurangi ketergantungan pada bahan kimia, sekaligus memberikan hasil yang lebih baik dan berkelanjutan.


Program ini tidak hanya berhasil meningkatkan hasil pertanian, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat Desa Setiris. Keberhasilan dalam menanam kangkung dan tanaman hortikultura lainnya memberikan alternatif sumber pendapatan bagi ibu-ibu PKK, yang kini tidak hanya mengelola lahan untuk kebutuhan konsumsi pribadi, tetapi juga berpotensi membuka usaha kecil yang dapat dijual di pasar lokal.


Dengan terus mengembangkan teknik pertanian organik dan memaksimalkan potensi lahan yang ada, Desa Setiris kini menjadi contoh nyata bagaimana pemberdayaan masyarakat dan keberlanjutan pertanian dapat berjalan seiring untuk menciptakan kesejahteraan. Keberhasilan ini memberi harapan baru bagi masyarakat desa untuk meraih kemakmuran dengan cara yang ramah lingkungan dan mandiri.