Kerisjambi.id | Kerinci – Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kerinci, Dr. Jafar Ahmad, mengapresiasi pencapaian luar biasa mahasiswa penerima Kartu Indonesia Pintar-Kuliah (KIP-K) yang mampu menghemat anggaran program hingga miliaran rupiah tanpa mengorbankan kualitas program unggulan yang telah berjalan sejak 2022.
Dr. Jafar mengaku terkejut saat menerima laporan dari pembina KIP-K akhir tahun 2024 lalu bahwa setelah seluruh program selesai dilaksanakan, masih terdapat sisa anggaran lebih dari Rp 2 miliar. Menurutnya, ini merupakan pencapaian yang patut diapresiasi karena menunjukkan kemampuan mahasiswa dalam mengelola anggaran secara efektif dan efisien.
"Saya kaget sekaligus bangga karena mahasiswa KIP-K IAIN Kerinci bisa menjalankan program dengan baik dan tetap menyisakan anggaran yang cukup besar. Ini membuktikan bahwa mereka memiliki komitmen tinggi dalam menjalankan program secara bertanggung jawab," ujar Dr. Jafar Ahmad dalam pernyataannya.
Lebih lanjut, Rektor menegaskan bahwa sisa dana tersebut sepenuhnya menjadi hak mahasiswa penerima KIP-K untuk dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya demi kepentingan mereka sendiri. Ia juga menekankan bahwa pihak rektorat maupun pimpinan kampus tidak memiliki wewenang untuk mengintervensi penggunaan dana tersebut.
"Rektor dan pimpinan lainnya tidak boleh dan tidak bisa mengintervensi penggunaan dana oleh mahasiswa. Saya berharap mahasiswa bisa terus mengawal program ini agar tetap berjalan dengan baik dan memberikan manfaat yang optimal bagi penerima KIP-K," tambahnya.
Keberhasilan mahasiswa dalam mengelola anggaran ini juga menjadi bukti bahwa mereka tidak hanya unggul dalam bidang akademik, tetapi juga memiliki kemampuan dalam perencanaan keuangan dan pengelolaan program secara transparan. Efisiensi anggaran yang ditunjukkan mahasiswa KIP-K IAIN Kerinci diharapkan dapat menjadi contoh bagi perguruan tinggi lainnya dalam mengelola program serupa.
Dengan adanya sisa dana yang cukup besar, mahasiswa KIP-K diharapkan dapat mengalokasikannya untuk kegiatan yang bermanfaat, seperti pengembangan kompetensi, pelatihan keterampilan, ataupun program pemberdayaan mahasiswa lainnya yang dapat meningkatkan kualitas lulusan IAIN Kerinci ke depan.
Pencapaian ini semakin memperkuat reputasi IAIN Kerinci sebagai institusi yang mendukung mahasiswa dalam pengelolaan program beasiswa secara mandiri dan profesional. Dr. Jafar Ahmad pun berharap agar pencapaian ini menjadi motivasi bagi seluruh mahasiswa IAIN Kerinci untuk terus berprestasi dan memanfaatkan setiap kesempatan yang ada demi pengembangan diri dan masa depan yang lebih baik.