Kerisjambi.id - Rocky Candra minta Kementerian Lingkungan Hidup RI membuat aturan khuhus terkait anggaran pengelolaan sampah untuk daerah (mandatory spending). Hal ini untuk meningkatkan upaya pengentasan persoalan sampah yang semakin buruk di Indonesia.
"Jadi nanti dibuat aturannya agar nanti ada 'mandatory spending' untuk pengelolaan sampah. Yang pasti kan nanti spot anggarannya di dinas lingkungan hidup," kata Rocky.
Rocky juga mewanti-wanti agar anggaran khusus itu nantinya harus diawasi agar tidak digunakan untuk kegiatan yang tidak produktif dan pemborosan sehingga menghambat upaya pengentasan krisis sampah.
"Asal anggarannya tidak dipakai untuk seminar sampah, aja, Pak. Karena yang bahaya itu memang kalau ada 'mandatory spending', tapi anggarannya dipakai untuk seminar sampah," kata Rocky.
Hal itu disampaikan Rocky Candra saat Rapat Kerja dengan Menteri Lingkungan Hidup/Badan Pengendalian Lingkungan RI, di Ruang Rapat Komisi XII DPR RI, Kamis, 26 Februari 2025.
Legislator Senayan asal Dapil Jambi sekaligus Sekjend PP Tidar itu meminta agar Kementerian Lingkungan Hidup pun memperhatikan kondisi sampah di propinsi Jambi.
"Bagaimana nanti agar program dari Kementerian Lingkungan Hidup bisa menjangkau (Jambi) dan memberikan infrastruktur untuk pengelolaan sampah," kata Rocky.
Rocky pun berharap agar Kementerian Lingkungan Hidup mendorong upaya pengelolaan sampah agar dapat menjadi energi alternatif untuk pembangkit listrik. Hal ini menurutnya juga merupakan salah satu cara untuk mengurangi masalah sampah dan menghasilkan energi terbarukan.
Selain itu, Rocky Candra juga meminta Kementerian Lingkungan Hidup turun tangan mengatasi pencemaran berat yang terjadi di Sungai Batanghari.
Sungai Batanghari, menurut Rocky, saat ini terindikasi tercemar oleh kegiatan sekitar aliran sungai, yang disebabkan oleh limbah kegiatan industri dan limbah domestik masyarakat.
Dalam Rapat Kerja itu, turut hadir berbagai komunitas masyarakat yakni Ketua Asosiasi Pengelola Bank Sampah, Ketua Asosiasi Pengelola Sampah Indonesia (APSI), Pandawara Group, Founder & CEO Waste4Change, Direktur Ecological Observation and Wetland Conservations (ECOTON), dan Ketua Asosiasi Daur Ulang
Plastik Indonesia (ADUPI). (*)